PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melepas 1.172 wisudawan dalam rangkaian Sidang Terbuka Senat Wisuda Dies Maulidiyah ke-VIII di Probolinggo. Acara ini diwarnai pesan penting dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini, B.A., yang mengingatkan agar lulusan tidak menjadi bahaya bagi masyarakat.
Dalam pidatonya, KH Zuhri Zaini menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh. Kiai mengingatkan agar para wisudawan tetap semangat belajar dan menerapkan ilmu dalam kehidupan bermasyarakat.
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat,” ujarnya mengutip maqalah terkenal.
KH Zuhri Zaini juga menyoroti pentingnya pengamalan ilmu dan pengalaman hidup sehari-hari sebagai bagian dari proses pembelajaran. Para lulusan harus menjadi pelita yang membawa manfaat, bukan sebaliknya, menjadi ‘Syarrun Jana’ atau bahaya yang mengancam masyarakat.
Menutup pidatonya, KH Zuhri Zaini mengingatkan pentingnya menjadi ‘Sirojuna’ atau pelita yang memberi manfaat, dan menghindari menjadi ‘Sirjina’ atau yang mengotori masyarakat. Lulusan harus mampu menjadi cahaya positif, bukan ancaman.
Sementara itu, Rektor UNUJA Dr Najiburrohman menyampaikan capaian prestasi universitas selama delapan tahun terakhir.
Rektor menegaskan, UNUJA kini berada di posisi 152 dari 5.488 perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan ranking riset, menempatkan UNUJA dalam 10 besar perguruan tinggi NU secara nasional.
Rektor juga mengungkapkan keberhasilan UNUJA memperoleh akreditasi institusi “Baik Sekali” serta mempertahankan sertifikasi internasional ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018. Selain itu, universitas ini aktif menjalin kerja sama internasional dan mengirimkan 28 dosen studi doktoral ke luar negeri, termasuk Jepang, Tiongkok, dan Malaysia.
UNUJA juga menambah jejaring global melalui 21 kerja sama luar negeri dan program academic overseas yang mengirimkan mahasiswa belajar di University of Kuwait. ig/fa












