PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Warga Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengeluhkan sampah berserakan di sepanjang jalan. Keluhan itu muncul saat masa reses anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Krejengan, Abdul Basit.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Robi Siswanto mengatakan, penanganan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Robi mengajak semua pihak untuk peduli dan aktif menangani sampah, mengingat keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang ada saat ini, termasuk jumlah Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) dan personel serta armada yang terbatas.
“Kami menyiapkan rencana perbaikan tata kelola pengelolaan sampah berbasis sumber dan wilayah,” jelas Robi saat dihubungi, Rabu (5/11/2025).
Kedepannya, Robi mengungkapkan keinginannya untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan sampah berbasis sumber dan wilayah.
Robi menargetkan setiap desa di Kabupaten Probolinggo memiliki TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didukung oleh pemerintah desa dan dana dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Pemerintah desa terlibat agar sampah di desa bisa dikelola dengan baik dan tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kalau sampah terus menumpuk, volume di TPA semakin hari semakin meningkat,” kata Robi.
Menurut Robi, penanganan sampah di tingkat desa bisa maksimal. Diharapkan masyarakat dan pemilik usaha membuang sampah di TPS terdekat dan tidak membuang sembarangan.
“Ke depan, DLH berencana membangun bank sampah di tingkat desa sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pemerintah desa kami harapkan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola sampah secara mandiri,” ujar Robi.
Jika volume sampah di desa overload setelah desa punya TPS, DLH siap membantu pengangkutan ke TPA. Namun, Robi menilai, jika pemerintah desa mampu mengelola dan membuang sampah sendiri ke TPA, itu akan sangat membantu dan mempercepat penanganan sampah di wilayah tersebut.
Keberhasilan penanganan sampah tergantung dari kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat, pemerintah, dan swasta.
DLH mengusulkan satu desa dijadikan pilot project pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan desa.
“Ini semua demi lingkungan yang bersih dan sehat. Mari bersama-sama peduli dan menerapkan perilaku hidup bersih mulai dari rumah,” pungkas Robi. ig/fa












