Anak di Bawah Umur di Malang Jadi Korban Kekerasan, Alami Luka di Hidung dan Dada

Lokasi aksi kekerasan yang diduga melibatkan kelompok anak di bawah umur terjadi di Kota Malang, Jawa Timur.

MALANG, BERITAKATA.id – Insiden kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/11/2025) sore. Korban berinisial R, menderita luka di bagian hidung dan dada sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa tersebut terjadi di area luar kedai kopi di Kecamatan Lowokwaru sekitar pukul 15.00 WIB. Korban dilaporkan berlari masuk ke dalam kafe tersebut untuk mencari pertolongan setelah mengalami luka-luka.

Seorang pegawai kafe berinisial A, yang menjadi saksi mata, menceritakan detik-detik saat korban tiba.

“Kejadiannya di luar sekitar kafe. Korbannya minta tolong ke sini, lari dalam keadaan luka-luka,” ujar A saat dimintai keterangan pada Minggu (2/11/2025).

Melihat kondisi korban yang mengenakan pakaian bebas itu, para pegawai kafe langsung memberikan pertolongan pertama seadanya.

“Ditolongi sama pegawai kafe sini, dibersihkan menggunakan tisu yang bagian luka,” jelasnya.

A mengonfirmasi bahwa korban menderita cedera di dua bagian tubuh.

“Lukanya di bagian hidung sama dada. Hidung (lukanya) parah sampai (harus) operasi informasinya,” tambah A.

Tak lama setelah berada di dalam kafe, korban pingsan.

“Enggak lama korbannya pingsan, kemudian dibawa ke RS UMM,” kata A.

A mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didengarnya, kekerasan terhadap korban melibatkan enam orang yang juga masih anak-anak. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah insiden itu murni pengeroyokan atau bukan.

“Sepengetahuan saya ada 6 orang, tetapi yang diamankan di sini cuma 3 orang,” ungkapnya.

Tiga orang yang diamankan dipastikan masih berumur sebaya dengan korban. Awalnya, hanya satu orang yang diamankan warga, sementara rekan-rekannya melarikan diri.

“Satu anak yang awal pas diamankan warga dibawa ke kantor polisi itu bawa seperti pisau panjang sekitar 20 sentimeter,” tutur A.

Meskipun kedapatan membawa senjata tajam (sajam), anak pertama yang diamankan itu mengaku tidak mengetahui apa-apa.

“Itu ngakunya enggak tahu apa-apa,” lanjut A.

Selang beberapa waktu, dua anak lainnya kembali mendatangi kafe tersebut. Keduanya akhirnya turut diamankan pihak berwajib.

“Temannya itu yang dua kembali lagi ke sini, akhirnya dibawa juga ke Polsek (Lowokwaru),” katanya.

Hingga kini, A juga belum bisa memastikan apakah ketiga anak yang ditangkap adalah pelaku utama atau hanya rekan mereka. A menambahkan, dua pelaku yang kembali ke lokasi sempat ditanyai pegawai kafe.

“Ngakunya sebagai teman korban. (Mereka) ngakunya mau diajak ke Bedengan sama pelaku utama yang kabur, tapi katanya tahu-tahu dibawa ke sini,” tutup A.

Kasus ini telah ditangani oleh aparat kepolisian. Kapolsek Lowokwaru Kompol Anang Tri Hananta mengatakan bahwa kasus ini telah berakhir damai.

“Terkait persoalan kemarin yang melibatkan anak-anak itu sudah didamaikan keluarga. Penyebab terjadi keributan karena saling olok, saling ejek,” kata Kompol Anang Tri Hananta. ig/nn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *