Sinergi Lintas Sektor Warnai Matching Program Akademi Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id — Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu daerah yang aktif menggelar program pengentasan kemiskinan melalui kolaborasi lintas sektor. Melalui kegiatan Matching Program yang digagas Akademi Pengentasan Kemiskinan (APK) LAN RI, berbagai pihak saling berkontribusi untuk menghubungkan proposal proyek pemberdayaan masyarakat dengan mitra strategis.

Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, dengan peserta hadir langsung di Kantor Bupati Probolinggo dan peserta daring dari berbagai instansi nasional. Di lokasi, kegiatan dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo, M. Sjaiful Efendi, dan dipandu oleh Direktur Sistem Pembelajaran Terintegrasi LAN RI, Siti Zakiyah.

Hadir secara luring tiga coach dari BPSDM Provinsi Jawa Timur, yakni Dr. Aman Suryaman, Dr. Sugito Prasetyo, dan Dr. Syamsul Arifin, yang membantu penyempurnaan proposal dan fasilitasi kolaborasi. Total peserta berjumlah 21 orang dari OPD, Bank Jatim, PT Sasa Inti, serta mitra pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, secara daring, kegiatan diikuti pejabat dari berbagai lembaga nasional, seperti Deputi Bidang Transformasi Pembelajaran ASN LAN RI, perwakilan Kemendes, KKP, Kemensos, Universitas Brawijaya, BAZNAS, serta dunia usaha dan lembaga filantropi.

Dalam sambutannya, Dr. Tr. Erna Irawati dari LAN RI menegaskan bahwa akademi ini merupakan bentuk nyata dari transformasi pembelajaran ASN yang berdampak langsung di masyarakat. Ia menyebut bahwa program ini tidak sekadar pelatihan, melainkan ekosistem solusi kolaboratif lintas sektor yang mampu menjawab isu kemiskinan secara inovatif dan terukur.

Sementara itu, Siti Zakiyah menyampaikan bahwa forum ini menjadi jembatan antara ide dan aksi nyata, mempertemukan ASN daerah dengan mitra strategis untuk mewujudkan program yang berdampak langsung di lapangan.

Dari pihak pemerintah Kabupaten Probolinggo, M. Sjaiful Efendi menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, terutama di wilayah pesisir dan desa.

Proposal Unggulan ‘Bumi Kraksaan’ Jadi Perhatian

Salah satu proposal unggulan yang mendapat perhatian adalah “Bumi Kraksaan”, yang mengusung inovasi budidaya udang vanamei dengan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System). Program ini bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir melalui teknologi modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Inovasi ini didukung penuh oleh Dinas Perikanan, perguruan tinggi, dan swasta, sekaligus menjadi contoh keberhasilan penerapan model Impactful Proposal. Coach Dr. Aman Suryaman menilai bahwa inovasi ini menunjukkan semangat akademi dalam mengurangi kemiskinan lewat inovasi lokal dan jejaring lintas sektor.

Kegiatan akan dilanjutkan dengan Coaching Pasca-Matching Program pada 31 Oktober 2025, untuk merumuskan komitmen dan rencana aksi di lapangan. Langkah ini menandai peralihan dari tahap konsep ke aksi nyata, sejalan dengan misi LAN RI membangun ASN pembelajar berorientasi keberlanjutan.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Kabupaten Probolinggo menegaskan diri sebagai salah satu lokus model nasional pengentasan kemiskinan, sekaligus contoh praktik baik transformasi pembelajaran ASN untuk perubahan sosial yang nyata. ig/fa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *