LUMAJANG, BERITAKATA.id – Petani tembakau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mendapat dukungan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Melalui program tahun anggaran 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mengalokasikan dana sebesar Rp891 juta untuk membangun 54 unit gudang pengering tembakau yang tersebar di 7 kecamatan.
Bantuan ini diberikan kepada 31 kelompok tani (poktan) dengan ketentuan maksimal dua unit gudang untuk setiap penerima. Masing-masing gudang dibiayai sebesar Rp16,5 juta per unit, yang mencakup pembangunan fisik, pendampingan, serta sosialisasi bagi para penerima manfaat.

Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Mamiworo, menjelaskan bahwa program ini menyasar petani tembakau varietas white burley, khususnya mereka yang telah terdaftar dalam poktan maupun gabungan kelompok tani (gapoktan). Proses penyaluran bantuan juga melibatkan verifikasi lahan dan rekomendasi dari pihak mitra industri tembakau.
“Selain harus terdata dalam poktan, setiap calon penerima bantuan melalui tahapan diskusi bersama dan verifikasi agar fasilitas ini benar-benar diberikan kepada petani yang membutuhkan,” kata Mamiworo, Selasa (16/9/2025).
Setiap gudang pengering dibangun dengan ukuran 14 x 8,4 meter dan mampu menampung hasil panen dari lahan seluas 1 hektare atau sekitar 7.500 pohon tembakau. Dengan usia pakai yang diperkirakan mencapai lima tahun, gudang ini dirancang untuk menjaga mutu tembakau tetap optimal, terutama saat cuaca tak menentu seperti fenomena kemarau basah.
Bantuan gudang pengering ini diharapkan mampu menjaga kualitas daun tembakau agar tetap memenuhi standar industri, sehingga harga jual tidak mengalami penurunan signifikan meski kondisi iklim sulit diprediksi. Keberadaan fasilitas ini juga menjadi bukti pemanfaatan DBHCHT yang langsung dirasakan petani, sekaligus memperkuat rantai pasok tembakau sebagai salah satu komoditas andalan Lumajang.
Dengan dukungan sarana pasca panen yang memadai, petani tembakau di Lumajang kini memiliki perlindungan lebih baik untuk menghadapi perubahan cuaca dan menjaga kualitas produksi demi daya saing di pasar industri. ig/rd












