PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, menggelar pelatihan budidaya tanaman hidroponik dan tabulapot (tanaman buah dalam pot) yang diikuti oleh 60 peserta dari RW 5 dan RW 6, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pokmas Percajeh ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam memanfaatkan lahan terbatas untuk bercocok tanam.
Hadir sebagai narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Probolinggo serta Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib. Sekcam Wonoasih Endah Nurkumalasari juga hadir.
Lurah Kedungasem, Yudo Pratomo, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari usulan masyarakat yang sebelumnya membentuk kelompok tani di wilayah tersebut.
Yudo menambahkan, luas lahan pertanian di Kedungasem mencapai 160 hektare, sehingga diperlukan pemerataan program agar sektor pertanian dan perkebunan tetap berkembang.
“Pelatihan ini tidak hanya fokus pada pertanian, tetapi juga perkebunan, khususnya tabulapot mangga manalagi. Mangga adalah ikon Kota Probolinggo yang harus kita pertahankan. Semoga warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam dan berpotensi menghasilkan buah sendiri,” ujar Yudo.
Sementara itu, A. Sodik, Ketua Pokmas Percajeh, berharap agar ilmu yang didapat dari pelatihan dapat segera diterapkan di rumah dan ditularkan ke masyarakat lainnya. Ia menilai, konsep tabulapot sangat cocok diterapkan di lingkungan perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan.
“Dengan pelatihan ini, masyarakat bisa mengembangkan mangga Probolinggo meski lahan terbatas. Yang penting, mereka memahami tekniknya dan mulai mempraktikkannya,” kata Sodik.
Wakil Ketua I DPRD Abdul Mujib menegaskan, masyarakat harus langsung mempraktekkan ilmu yang diperoleh agar manfaatnya terasa nyata. Mujib mengingatkan agar warga tidak hanya berhenti pada teori, melainkan langsung mencoba menanam di pekarangan rumah, menggunakan pot atau bahan bekas yang ada sebagai modal awal.
“Kalau bisa, tanam yang bermanfaat untuk konsumsi keluarga. Kalau berkembang, bisa jadi usaha. Jangan sampai setelah pelatihan, malah bingung dan tidak tahu langkah selanjutnya,” ujar Mujib.
Dari DKP3, Yudiono menyampaikan materi tentang teknik dasar tabulapot, mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan tanaman. Sementara Wiwin Yuni Andari membahas penanganan pasca panen mangga dan komoditi hortikultura lainnya.
Peserta semakin antusias karena mendapatkan bibit mangga manalagi 69 Situbondo secara gratis untuk dipraktikkan di rumah. Pelatihan ditutup dengan sesi praktik langsung menanam tabulapot, dipandu langsung oleh narasumber dan diisi sesi tanya jawab yang interaktif. ig/fat