Tiga Hari Terjebak di Reruntuhan, Keteguhan Iman Haikal Harukan Bupati Probolinggo

Gus Haris menjenguk Haikal bersama sang istri.

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Kisah keteguhan hati Syahlendra Haikal, santri 13 tahun asal Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, yang selamat setelah tiga hari terjebak di bawah reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, mengundang haru dan kekaguman banyak pihak.

Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, bersama Ketua TP PKK Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris datang langsung ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Rabu (8/10/2025), untuk menjenguk Haikal dan memberikan semangat.

“Kami ingin memastikan kondisi Haikal baik, baik secara fisik maupun mental. Pemerintah Kabupaten Probolinggo siap mendampingi pemulihan dan pendidikannya ke depan,” ujar Gus Haris.

Selama tiga hari terjebak di reruntuhan, Haikal menunjukkan keteguhan iman luar biasa. Dalam kondisi terluka parah dan minim oksigen, ia tetap berusaha melaksanakan salat serta menolak meminum air milik temannya yang telah wafat.

“Itu bukan hak saya,” katanya lirih saat ditemui di rumah sakit.

Sikapnya yang jujur dan tegar membuat banyak orang terharu.

Ibunya, Dwi Ajeng, mengisahkan bahwa Haikal sempat merasa diberi minum oleh seorang anak kecil misterius saat hampir kehilangan kesadaran.

“Saya yakin itu pertolongan Allah,” ucapnya sambil menahan tangis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo memastikan kondisi Haikal kini stabil pascaamputasi kaki dan terus membaik.

“Setelah pulang dari rumah sakit, Haikal akan mendapat pendampingan dari tim medis, psikolog dan psikiater agar bisa pulih secara fisik dan mental,” ungkapnya.

Pemerintah daerah juga menyiapkan program trauma healing jangka panjang serta dukungan sosial dari Dinas Sosial.

Usai menjenguk, Gus Haris bersama rombongan meninjau lokasi reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny dan mengajak semua pihak berdoa untuk para korban.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan keamanan bangunan di lingkungan pesantren agar kejadian serupa tak terulang. ig/fat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *