Gelar Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik se-Kabupaten, Disperpusip Dorong Pemberdayaan Masyarakat

Kepala Disperpusip Kabupaten Probolinggo Abdul Ghafur menyerahkan hadiah lomba perpustakaan desa terbaik 2025.

PROBOLINGGO, BEEITAKATA.id – Lomba perpustakaan antar desa tahun 2025 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo sukses digelar.

Dispersip mengumumkan daftar juara lomba perpustakaan desa/kelurahan/TBM terbaik se-Kabupaten Probolinggo Tahun 2025.

Selain itu juga diserahkan sertifikat akreditasi perpustakaan kepada sejumlah perpustakaan di Kabupaten Probolinggo.

Para pustakawan menghadiri pengumuman pemenang lomba perpustakaan desa/kelurahan tahun 2025.

Pengumuman Pemenang Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik se-Kabupaten Probolinggo Tahun 2025 dan Penyerahan Sertifikat Perpustakaan Desa itu berlangsung di Kantor Dispersip yang terletak di Kelurahan Sudomukti, Kraksaan, Kamis (2/10/2025).

Dari hasil penilaian juri profesional, juara pertama diraih Perpustakaan Desa Klaseman, disusul perpustakaan dari Desa Pondok Kelor di posisi kedua, dan perpustakaan dari Desa Laweyan sebagai juara ketiga.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Probolinggo, Abdul Ghafur, menyampaikan bahwa lomba ini bukan sekadar mencari pemenang, melainkan juga sebagai sarana pembinaan, motivasi, dan penguatan lembaga perpustakaan desa.

Disperpusip mendorong pemberdayaan masyarakat melalui perpustakaan desa/kelurahan.

Menurutnya, peran perpustakaan saat ini telah bertransformasi menjadi lebih inklusif dan fungsional dalam berbagai bidang.

“Perpustakaan sekarang bukan hanya tempat membaca dan menulis, tetapi juga ruang pemberdayaan masyarakat. Di dalamnya ada literasi wirausaha, literasi pertanian, peternakan, hingga keterampilan yang dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat desa. Jadi perpustakaan menjadi pusat literasi inklusif sosial, yang bisa dinikmati semua kalangan,” ujar Ghafur.

Ghafur menambahkan, kegiatan lomba ini juga berkaitan erat dengan upaya akreditasi perpustakaan desa. Akreditasi berfungsi menjamin mutu layanan, meningkatkan kualitas tata kelola, serta memberikan pengakuan formal terhadap keberadaan perpustakaan desa.

Kepala Disperpusip Abdul Ghafur menyerahkan akreditasi perpustakaan desa.

Penilaian dilakukan dengan melihat jumlah koleksi, sarana prasarana, tenaga pengelola, hingga layanan berbasis digital seperti internet.

“Tahun ini peserta lomba berasal dari 24 kecamatan. Mereka mengirimkan instrumen terkait sarana prasarana dan tenaga pengelola, kemudian kami lakukan seleksi. Dari enam terbaik, kami turun langsung ke lapangan bersama juri independen untuk melakukan verifikasi. Jadi hasil ini objektif dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Selain kompetisi, kegiatan ini juga menjadi bagian dari gerakan literasi yang lebih luas. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo mendorong terbentuknya perpustakaan di berbagai titik desa, masjid, sekolah, taman bacaan masyarakat, hingga perguruan tinggi.

Kepala Disperpusip Kabupaten Probolinggo Abdul Ghafur menyebut lomba perpustakaan desa/kelurahan sebagai sarana pembinaan, motivasi, dan penguatan lembaga perpustakaan desa.

Bahkan, ada bantuan seribu buku dari Perpustakaan Nasional RI untuk perpustakaan desa, masjid, maupun lembaga lain yang ingin mengembangkan layanan perpustakaan.

“Harapan kami, perpustakaan desa bisa menjadi lentera literasi di setiap sudut wilayah. Dengan semakin banyaknya pojok baca, taman bacaan, hingga perpustakaan digital, animo masyarakat untuk berliterasi juga akan terus meningkat,” tambah Abdul Ghafur. ig/fat/fa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *