PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo menggelar rapat dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP), terkait pembahasan LKPJ Bupati 2024, di ruang komisi III, Rabu (23/4/2025).
Salah satu yang dibahas mengenai penataan Stadion Gelora Merdeka Kraksaan.
Rapat itu dihadiri Ketua Komisi III M. Al-Fatih beserta para anggota, serta Kepala DPKPP Roby Siswanto bersama jajaran.
Diketahui, penataan bangunan dan lingkungan Stadion Gelora Merdeka, yang menelan anggaran sekitar Rp 8 miliar, terdiri dari 6 paket kegiatan. Mulai pavingisasi, pembangunan pedestrian, hingga miniatur Candi Jabung. Dianggarkan melalui APBD Murni 2024 sampai Perubahan APBD 2024 (PAK 2024) serta sumber dana dari CSR perusahaan.
Penataan stadion awalnya berasal usulan mantan Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, agar stadion Gelora menjadi pusat kegiatan masyarakat dan perekonomian. Awalnya pembangunan dimulai dengan pavingisasi di sisi barat stadion. Kemudian pekerjaan ini dilanjutkan di masa Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto.
Kepala DPKPP Roby Siswanto menjelaskan, rencana itu muncul juga karena melihat lingkungan sekitar stadion terlihat kurang terawat dan kurang tertata rapi, banyak rumput liar atau ilalang sampai dengan rawan kejahatan.
Sehingga pihaknya mendapatkan tugas melaksanakan kegiatan tersebut untuk menjadikan stadion lebih bersih, rapi dan menjadi pusat aktivitas masyarakat.
Anggota Komisi III Dimyati mempertanyakan pembangunan drainase yang hingga kini masih berlangsung. Dia menyoroti karena pembangunan drainase harus membongkar paving yang terpasang.
Sementara, pimpinan Komisi III Deni Ilhami, menyoroti bangunan ghaib di stadion yang ternyata adalah pujasera, musholla dan fasiltas umum penunjangnya.
Terkait pembangunan drainase Roby menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wabup Probolinggo. Karena drainase ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi genangan air di kawasan stadion yang juga menjadi sorotan masyarakat.
“Sebenarnya drainase di pedestrian sisi timur pada tahap pertama sudah dibangun untuk mengatasi limpasan air di sekitar pedestrian yang dibangun dengan bahan beton. Sedangkan Pembangunan drainase yang saat ini berlangsung tidak merusak bangunan yang ada, melainkan hanya membongkar paving lalu dipasang lagi,” kata Roby.
Terkait bangunan ghaib, musalla dan pujasera sebelah timur, Roby menjelaskan bahwa kedua bangunan itu merupakan bantuan CSR Bank Jatim. Sedangkan fasilitas toilet itu sebagai fasilitas umum penunjang musholla merupakan sumbangan dari masyarakat umum dan beberapa rekanan yang dibutuhkan masyarakat.
Di akhir rapat, Al-Fatih merekomendasikan agar perencanaannya ke depan lebih disempurnakan dan Program Strategis Daerah ditentukan dulu dengan lebih detail.ig/fa