Dialog dan Workshop di Sidomukti, Strategi Merawat Kerukunan Lintas Iman

Moh Sa'dun memaparkan materi di hadapan para undangan.

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Upaya menjaga dan memperkuat kerukunan umat beragama terus dilakukan oleh Kelompok Kerukunan Umat Beragama (KKUB) Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Salah satunya melalui agenda dialog dan workshop yang digelar di GOR Pondok Pesantren Darullughah Wal Karomah II, Minggu (13/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Plh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, K. Moh. Sa’dun, sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan bahwa Sidomukti dipilih sebagai Kelurahan Sadar Kerukunan karena memiliki komposisi sosial yang beragam dan hidup rukun secara nyata. Penunjukan ini juga merespons permintaan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur untuk mengusulkan satu desa/kelurahan per kabupaten sebagai model kerukunan.

“Kelurahan Sidomukti ini kita petakan karena masyarakatnya sangat beragam. Ada pesantren, ada gereja, umatnya pun hidup berdampingan dengan harmonis. Banyak cerita positif yang kami catat, seperti gotong royong lintas agama, bahkan saling bantu dalam kegiatan keagamaan,” ungkap Sa’dun.

Menurutnya, kegiatan dialog seperti ini adalah ruang strategis untuk memupuk semangat toleransi.

“Kami berharap tidak hanya harmonis secara sosial, tapi ada tindakan nyata yang terus dilakukan, agar tak ada bibit perpecahan. Ini bentuk deteksi dini terhadap potensi konflik,” tambahnya.

Dialog dan workshop ini diikuti oleh 55 peserta dari berbagai RW serta tokoh masyarakat di Kelurahan Sidomukti. Forum berlangsung terbuka, di mana para peserta berbagi pengalaman kerukunan di lingkungan masing-masing.

Salah satu peserta, Jamharianto dari RW 05, menyampaikan bahwa rumahnya berdampingan langsung dengan Gereja Kristen Jawi Wetan, dan tidak pernah terjadi gesekan.

“Kami sudah terbiasa dengan lantunan pujian dari gereja, dan itu bukan masalah. Kami tetap hidup damai,” katanya.

Cerita serupa juga disampaikan Maria Luis Marganingsih, umat Katolik dari RW 01, yang rumahnya bersebelahan dengan Masjid Al-Hikmah. Ia bahkan mengaku ikut membantu persiapan kegiatan masjid saat ada acara besar.

“Kami sudah guyub sejak lama. Saya pribadi pernah menciptakan lagu berjudul Indahnya Perbedaan yang menceritakan soal harmoni lintas iman,” tuturnya. Lagu tersebut dinyanyikan langsung oleh Bu Maria dalam sesi penutupan kegiatan.

Ketua KKUB Kelurahan Sidomukti, KH Ahmad Haidori, menjelaskan bahwa kerukunan tidak cukup dipertahankan, tetapi harus dirawat dan diperkuat dengan forum dan program yang konsisten.

“Kami sudah merancang beberapa kegiatan lanjutan, seperti kerja bakti lintas agama, jalan sehat, dan pentas seni kerukunan, yang rencananya digelar dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI,” ujarnya.

Ia menambahkan, harmoni itu tidak boleh tumbuh liar. Harus ada perawatan rutin, harus ada pendampingan. Forum ini menjadi bagian dari ikhtiar kami agar toleransi di Sidomukti tetap subur.

Diketahui, Kelurahan Sidomukti merupakan satu-satunya wilayah di Kabupaten Probolinggo yang memiliki KKUB aktif, dan kini ditetapkan sebagai role model Kelurahan Sadar Kerukunan oleh Kemenag. ig/fat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *