PROBOLINGGO, BERITAKATA.id  - Ninik Mufarihah (48), pengusaha UMKM jamur di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, sukses berbisnis jamur dan  meraup omzet Rp 45 juta sebulan. 

UMKM Mahkota Jamur milik Ninik memproduksi limbah serutan kayu (baglog), bibit jamur, jamur yang dapat dikonsumsi dan jamur olahan crispy yang menjadi oleh-oleh khas Probolinggo. 

Ninik memproduksi makanan olahan jamur karena manfaatnya bagus untuk kesehatan.

"Jamu makanan masa depan. Setelah mengkonsumsi jamur, racun di dalam tubuh akan keluar melalui keringat dan air kencing," kata Ninik, Kamis (27/10/2022). 

Dalam sebulan, Ninik mampu memproduksi minimal 4-5 ribu kantong baglog. Omzetnya Rp 20-45 juta per bulan. 

Awalnya usaha yang dijalankan dengan modal sendiri dengan menyisihkan uang belanja dari suaminya.

Karena serius dan berkembang, suami Ninik akhirnya ikut menyuntik modal hingga usahanya eksis dan berkembang sampai sekarang. 

Bisnis jamur yang dijalankan Ninik sebenarnya berasal dari kegalauannya ketika ditinggal suami pergi kerja melaut. Untuk mengisi waktu galaunya, dia menggunakan waktu secara produktif dengan membuka usaha jamur. 

"Saya mengenal jamur saat mengikuti  pelatihan yang diberikan Paiton Energy-POMI," ujar Ninik. 

Penjualan bibit jamur tiramnya itu sudah sampai ke berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke. Sementara penjualan jamur tiram itu sendiri tersebar di Kabupaten Probolinggo. 

Sehari, Ninik mampu memanen satu kuintal jamur tiram. Omzet yang didapatnya dari budidaya jamur bisa mencapai Rp 20-45 juta dalam sebulan. Sebagian besar omzet yang didapatnya berasal dari penjualan bibit jamur.   

Berkat usaha jamur tiram, Ninik juga dinobatkan menjadi Juara I Entrepreneur Award tahun 2016, kategori Muda. 

Head of External Paiton Energy Bambang Jiwantoro menyebut UMKM menjadi fokus perusahaan agar berkembang. 

"Program pemberdayaan masyarakat untuk membantu UMKM lokal ini sungguh memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Bahkan juga mampu menyerap tenaga kerja," kata. ig/fa