Workshop menulis berita di SMPIT Pelita Kota Probolinggo.
PROBOLINGGO, beritakata.id - Penyelenggara workshop sesi terakhir dengan tema menulis berita, menghadirkan pemateri Pemred Radar Bromo Hana Susanti dan jurnalis KOMPAS.com Ahmad Faisol.
Hana mengatakan, dalam menulis berita, tidak boleh memasukkan opini pribadi. Apalagi melakukan trial by press. Yang harus dilakukan menyampaikan fakta di lapangan. Salah satunya hasil wawancara dengan narasumber dan pihak berkompeten lainnya.
“Selain aktual dan faktual. Menulis berita harus bebas dari opini penulis,” terang Pemred Jawa Pos Radar Bromo Hana Susanti di hadapan peserta Workshop Menulis dan Video Kreatif yang digelar Yayasan Pelita Umat dan Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Probolinggo, yang di-support Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, di SMP IT Pelita Kota Probolinggo, Sabtu (23/7/2022).
Dalam mengumpulkan data, lanjut Hana – panggilan akrabnya, harus mengandung unsur 5 W (what, when, where, who, why) + 1 H (how).
“Kalau tidak mengandung unsur 5W dan 1H, informasinya tidak lengkap. Kalau jadi berita, bisa sumir,” jelas Hana menjawab pertanyaan peserta.
Selain itu, lanjut Hana, seorang wartawan harus mengumpulkan data websebanyak-banyaknya. Ini akan memudahkan dalam pembuatan berita karena informasinya lengkap.
“Angle-nya juga bisa variatif. Beritanya juga lebih detil,” tambahnya.
Dalam proses wawancara, tidak semua orang bisa diwawancarai. Tapi yang terlibat langsung sebuah peristiwa. Termasuk pihak berkompeten dengan peristiwa tersebut. Misalnya, saat terjadi kecelakaan, yang diwawancarai mulai korban, saksi, rumah sakit, hingga polisi lalu lintas.
“Sehingga beritanya valid dan sesuai data di lapangan,” tambahnya.
Tidak kalah pentingnya, lanjut Hana, membuat judul berita. Semakin menarik judul berita, akan semakin menarik untuk dibaca.
“Tapi tidak bombastis dan harus sesuai dengan isi berita,” terangnya.
Biasanya, judul merupakan kesimpulan sebuah berita, peristiwa dan kutipan yang paling menarik.
“Ada juga yang mengandung unsur jenaka,” imbuhnya.
Sementara itu, Ahmad Faisol, jurnalis Kompas.com memberi tips dalam menulis berita online. Salah satunya tidak menunda menulis. Tapi, langsung menulis ketika mendapatkan informasi di lapangan.
“Kebanyakan mikir, bisa jadi tidak menulis,” terang Faisol, panggilan akrabnya.
Sama halnya dengan menulis berita media cetak. Pembuatan judul dan lead berita sangat penting. Ketika judul dan lead-nya menarik, maka media kita akan dibaca orang.
“Tapi kalau di awal saja sudah tidak jelas, maka tidak akan menarik untuk dibaca,” ujar Faisol yang juga menjabat sekretaris PWI Probolinggo Raya ini.
Dalam lead, lanjut Faisol, biasanya berisi informasi terkait peristiwanya apa (what), siapa yang terlibat (who), kapan peristiwa terjadi (when), dan di mana peristiwanya (where).
“Begitu membaca lead, pembaca sudah tahu. Meski belum detil,” ungkapnya.
Selain teori, peserta langsung praktek menulis. Setiap peserta diminta menulis dengan tema kegiatan workshop. Setelah itu dibahas oleh pemateri. Mulai dari pembuat judul, lead, hingga isi berita.
“Saya berharap, nanti bisa diaplikasikan,” kata Amir, moderator acara.
Sementara itu, Ketua FLP Cabang Probolinggo Puspa Indah Puja Hanifah mengatakan, workshop menulis dan video kreatif berakhir Sabtu (23/7/2022). Sebagai tindak lanjut, peserta diharapkan bisa mengikuti lomba menulis dan video kreatif.
“Untuk pendalaman, kami juga akan mengadakan pertemuan lanjutan,” tambahnya.
Untuk pendaftaran lomba mulai tanggal 1-31 Juli. Rencana pengumuman tanggal 7 Agustus 2022. “Buruan daftarnya. Mumpung masih ada waktu. Nanti hasil lomba akan dibukukan dan dikirim ke Kemenko PMK,” tambahnya.
Kegiatan tersebut merupakan program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Kemenko PMK tahun 2022. ig
© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id