Presentasi budidaya Vanamei.
PROBOLINGGO, beritakata.id - Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menyampaikan, Kabupaten Probolinggo merupakan kabupaten dengan kemiskinan ekstrem keempat di Jawa Timur. Penduduk miskin ekstrem 9,74% dan tingkat pengangguran terbuka 4,86%.
“Ini disebabkan, peluang kerja lebih kecil dari jumlah penduduk usia kerja, keterbatasan modal usaha dan rendahnya keberanian berwirausaha,” kata Timbul, Kamis (7/7/2022).
Hal itu disampaikan Timbul saat melakukan presentasi dan wawancara bagi inovasi Bumi Kraksaan (Budidaya Udang vannaMeI Kolam bundaR menggunAKan raS di media Air laut buatAN) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) nasional tahun 2022.
Menurutnya, di sektor perikanan, potensi usaha budidaya udang vanamei masih sangat besar dan didominasi oleh investor/pengusaha besar. Peluang ekonomi budidaya udang vanamei ini tidak mampu diambil masyarakat karena butuh modal besar, teknologi budidaya relatif rumit, lokasi budidaya hanya bisa dilakukan di daerah pantai, karena membutuhkan air laut serta membutuhkan lahan yang luas, agar hasil produksinya lebih maksimal.
“Dari permasalahan ini, muncul gagasan budidaya udang vanamei yang terjangkau bagi masyarakat, berskala rumah tangga dan di lahan terbatas, teknologi relatif mudah, dapat diterapkan tidak hanya di daerah pantai serta lebih menguntungkan. Gagasan ini diwujudkan dalam sistem Bumi Kraksaan,” ungkap Timbul.
Bumi Kraksaan memiliki keunikan dan kebaharuan dengan menggunakan air laut buatan sehingga tidak tergantung air laut. Teknologi budidaya sederhana, sehingga mudah diadopsi oleh masyarakat. produktifitas tinggi, yaitu 2-3 kali lipat dari budidaya sistem konvensional.
“Selanjutnya, meningkatkan pendapatan masyarakat, kurang lebih 3-5 juta per bulan. Hemat penggunaan air karena menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS). Dapat diterapkan skala rumah tangga, karena melibatkan anggota keluarga dan memanfaatkan lahan terbatas/pekarangan. Biaya investasi dan operasional terjangkau yaitu sebesar Rp 17 juta hingga Rp 20 juta untuk 1 paket investasi,” terang Timbul.
Ia menambahkan, Bumi Kraksaan ini memberikan dampak positif antara lain masyarakat dapat memiliki usaha sendiri, yang sebelumnya hanya mampu dilakukan pengusaha, meningkatkan pendapatan antara Rp 3 hingga Rp 5 juta per bulan, menciptakan wirausaha baru, meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga dan anggota keluarga serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Sebelumnya teknik budidaya udang vanamei hanya dikuasai teknisi tambak.
“Inovasi ini sangat potensial direplikasi oleh masyarakat, baik di daerah yang tidak terakses air laut maupun daerah pesisir di wilayah Kabupaten Probolinggo. Terbukti saat ini ada 16 unit usaha di 5 kecamatan yang mereplikasi Bumi Kraksaan. Replikasi ini mudah dilakukan, pada daerah dengan kisaran suhu 28⁰-33⁰C dan tersedia air bitten bagi daerah yang jauh dari pantai/laut. Diharapkan, ini dapat menjadi penggerak ekonomi dalam rangka pengentasan kemiskinan, khususnya di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya. ig
© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id