Karnaval Kraksaan 2022 Berhasil Edukasi dan Hibur Masyarakat, Panitia Kobarkan Semangat Kebhinekaan

Kereta hias Karnaval Kraksaan memeriahkan pawai budaya. (Foto endless Probolinggo)

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id - Pemkab Probolinggo berhasil mengedukasi sekaligus menghibur masyarakat, melalui Pawai Budaya Pelangi Nusantara dalam Karnaval Kraksaan, yang digelar Sabtu (20/8/2022). 

Puluhan peserta pawai dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sekolah dan pemerintah desa, mengenalkan adat dan kesenian nusantara dari berbagai penjuru negeri. 

Panitia Karnaval juga menyusupkan semangat kebersamaan, kebhinekaan dan persatuan dalam pawai budaya memperingati HUT ke-77 RI tersebut. 

Azril, bocah cilik asal Desa Kebonagung Kraksaan, terpukau melihat kereta kencana penuh hiasan. Dia juga senang melihat ondel-ondel khas Betawi, dan merinding menyaksikan atraksi singa barong dan reog Ponorogo, serta peserta berpakaian adat Papua. 

"Itu kereta kencana, kereta yang digunakan di zaman kerajaan di Indonesia. Ondel-ondel dari Betawi. Reog Ponorogo kesenian dari Kabupaten Ponorogo," kata ayah dariAzril. 

Ribuan penonton dari lintas etnis dan agama, juga berbaris rapi menyaksikan jalannya pawai. 

Mereka bangga melihat busana etnis dan budaya adat yang ditampilkan. Warga Kabupaten Probolinggo terdiri dari berbagai suku, adat dan etnis. 

Hibur Masyarakat 
Salah satu penampilan memukau ribuan masyarakat adalah penampilan nomor satu, peserta dari gabungan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkantor di Kantor Bupati  Probolinggo. 

Kelompok ini mengusung tema Bahasa Seni Milenial dengan peserta berbusana seni kreasi tingkat tinggi. Ratusan personil juga mengenalkan kepada publik adat dan kesenian Nusantara, mulai reog, kuda lumping, singa barong, dan adat Dayak, Papua, Jawa hingga Madura. 

Kelompok ini menampilkan totalitas dari sisi kreativitas, artistik, kemeriahan dan kesesuaian tema Karnaval Kraksaan. Kelompok lain juga seakan tak mau kalah. Aksesoris personil hingga kendaraan dihias dengan sungguh-sungguh sehingga menghasilkan karya seni kelas tinggi. 

Hal yang sama juga ditampilkan oleh 48 peserta karnaval lainnya, mulai dari unsur OPD Pemkab Probolinggo, sekolah hingga desa. Mereka menghibur dan mengenalkan budaya Nusantara di rute sepanjang 2,5 Km di jalur dalam Kraksaan. Pawai dibuka dengan pertunjukan drumband Satpol PP Kabupaten Probolinggo lalu disusul oleh peserta lainnya. Di antaranya kesenian Nusantara dan teatrikal perjuangan. 

Peserta dari MAN Pajarakan, misalnya. Selain mengutus pasukan berbaris ala militer, ratusan personilnya juga menunjukkan keanekaragaman suku budaya yang melimpah dan mewah. 

Tak heran bila Karnaval Kraksaan ini disambut antusias masyarakat. Apalagi karnaval sempat ditiadakan dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. 

Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko melepas dan menyaksikan pawai karnaval budaya. Satu persatu kontingen diberi kesempatan untuk menunjukkan penampilannya selama dua menit di panggung kehormatan dan disaksikan oleh Plt  Bupati yang ikut menari bersama peserta. 

“Kami ingin kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa di Indonesia ini ada Kebhinekaan. Kita bersama menyambut kemerdekaan ke-77 RI dan melestarikan budaya Nusantara. Insya Allah ini bakal rutin digelar tiap tahunnya,” kata Timbul.

Panen Apresiasi
Rute yang dilewati pawai dipenuhi oleh ribuan warga yang menonton. Mereka nampak antusias menyaksikan pertunjukan serta atraksi dari para peserta.

Salah satu warga yang menonton, Kholifah, mengaku senang dengan adanya pawai budaya lagi.

“Momen kemerdekaan tahun ini jauh lebih meriah dibandingkan dengan dua tahun kemarin karena adanya pandemi. Terima kasih Pemerintah Kabupaten Probolinggo karena sudah kembali menggelar pawai budaya ini,” kata Kholifah yang rela menutup tokonya di Pasar Semampir demi menonton pawai. 

Vero, warga Pakuniran bergama Kristen, bangga di Indonesia karena penuh toleransi dan bangsanya mencintai keberagaman. 

"Semoga Indonesia terus rukun dan damai," ujar Vero. 

Yono, penganut Hindu, mengaku terharu adat Tengger mendapatkan applaus dari penonton. 

Adapun Abu, warga Kelurahan Sidomukti dari etnis Arab, memuji peserta karnaval yang menghormati budaya Arab.

Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menegaskan, pawai budaya sejatinya untuk mengenalkan budaya dan merawatnya sebagai penghargaan kepada leluhur, kepada pejuang kemerdekaan yang berasal dari multi etnis dan lintas budaya. ig/fat/fa

940

© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id