Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Dewi Vironica
PROBOLINGGO, BERITAKATA.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar pertemuan Validasi Data TBC Fasyankes yang diikuti 38 Puskesmas dan rumah sakit se-Kabupaten Probolinggo di Bale Hinggil Probolinggo selama dua hari.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes setempat dr Dewi Vironica M.Epid mengatakan, tujuan kegiatan validasi data TBC untuk mencari kasus-kasus TBC yang belum terlaporkan di fasyankes, baik puskesmas dan rumah sakit.
Dewi menyebut, melalui metode normalisasi, harapannya pencatatan pelaporan setiap kasus yang berkunjung ke fasyankes dapat ternotifikasi dalam Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) yang akan terakumulasi secara nasional.
“Tujuan lainnya yaitu untuk meningkatkan notifikasi kasus dan tingkat keberhasilan pengobatan TBC di Kabupaten Probolinggo serta melengkapi Terapi Pencegahan TBC (TPT). Kita bergerak bersama agar pada tahun 2030 Indonesia bebas TBC, termasuk Kabupaten Probolinggo,” jelas Dewi, Rabu (9/11/2022).
Menurut Technical Officer TBC Kabupaten Probolinggo Ellysa, validasi data TBC merupakan percepatan pelaporan TBC. Sebab, penanggulangan TBC merupakan program nasional utama dan masuk ke dalam STM penilaian daerah. Pihaknya menargetkan menemukan 12.783 terduga pengidap TBC. Dari 2.500 pasien TBC, minimal 80 persen harus diobati.
Merujuk STM penilaian daerah, pengidap TBC wajib 100 persen diobati. TBC bukan hanya tanggung jawab Dinkes, tapi juga pemda.
“Kita validasi satu-satu, berapa jumlahnya ke dalam SITB. Dicari mana saja data yang belum masuk sehingga ketemu. Karena tahun sebelumnya TBC merupakan missing case, kasusnya ada tapi tidak dilaporkan. Jadi tidak tercatat dalam sistem dan capaian. Kita temukan dan obati sebanyak-banyaknya. Pada tahun 2030 ditargetkan tak ada lagi kasus TBC,” jelas Ellysa. ig/fat
© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id