DPRD: Selama Ini Guru Ngaji-Marbot Kurang Diperhatikan

Lukman Hakim memastikan Raperda Madin dibahas 2023.

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Lukman Hakim mengatakan, selama ini para guru ngaji dan marbot masjid kurang diperhatikan padahal jasa mereka sanga besar. Karenanya, insentif mereka bakal diakomodasi dalam Raperda Madin. 

Raperda Madin nantinya juga mengakomodasi dan mengatur insentif untuk guru ngaji dan marbot masjid. 

"Selama ini mereka para guru ngaji dan marbot kurang diperhatikan. Padahal mereka sangat bermanfaat bagi masyarakat," jelas politisi PKB ini, Selasa (18/10/2022). 

Rencananya, insentif guru ngaji diusulkan sebesar Rp 250 ribu perbulan. Selama ini mereka hanya menerima setahun sekali senilai Rp 250.000. 

Lukman menambahkan, DPRD memasukkan raperda madrasah diniyah (Madin) ke dalam Prolegda 2023 sebagai raperda inisiatif dewan. Dengan demikian, kebutuhan Madin bisa segera diwujudkan. 

"Tahun depan Raperda Madin kita bahas. Sudah masuk Prolegda dan menjadi raperda prioritas," ujar Lukman. 

Lukman menjelaskan, para guru Madin mengusulkan agar dana Bosda juga dianggarkan melalui APBD Kabupaten Probolinggo. Selama ini Bosda hanya berasal dari anggaran Pemprov Jatim dan hanya untuk enam bulan selama setahun. 

"Dengan perda Madin, maka Bosda bisa dianggarkan setahun penuh, dari sharing dana APBD Kabupaten Probolinggo dan Pemprov Jatim," ujar Lukman. 

Usulan Raperda Madin, lanjut Lukman, juga berasal dari Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah se-Kabupaten Probolinggo. Karenanya Raperda Madin menjadi raperda prioritas dan urgen. ig/fa

902

© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id