Cegah Massa Anarkis Kasus Isu Santet, Anggota Polres Probolinggo Dapat Penghargaan

Kapolres memberikan langsung penghargaan kepada anggota berprestasi

PROBOLINGGO, BERITAKATA.id - Kepala Polres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi memberikan penghargaan kepada tujuh anggota Polri di halaman Mapolres Probolinggo, Senin (31/10/2022). Tiga di antaranya mencegah massa berbuat anarkis gara-gara kasus santet. 

Adapun ketujuh anggota Polres Probolinggo yang mendapat penghargaan tiga anggota berdinas di Polsek Paiton dan empat anggota berdinas di Satlantas Polres Probolinggo. 

Ketiga anggota Polsek Paiton yakni Aipda Nur Wahyudi, Bripka Afanza Mafrudha dan Bripda Agung Syuhadak. 

"Ketiganya mendapat penghargaan setelah melakukan tindakan respon cepat untuk menghalau masyarakat yang bertindak anarkis dengan melakukan pengrusakan sebuah rumah terkait isu santet di Desa Alastengah Paiton beberapa waktu lalu," kata Arsya. 

Keempat anggota Satlantas yang menerima penghargaan adalah Aipda Akmal Hairi, Aipda Robbie Sugianto, Aipda Indartono, dan Bripka Agus Wedi. 

"Keempat personel tersebut diberikan penghargaan karena telah berhasil melakukan penangkapan pengedar narkoba saat melaksanakan patroli di Simpang tiga pos Banjarsawahan, Tegalsiwalan," terang Arsya. 

Arsya menyebut ketujuh personel tersebut harus dijadikan contoh maupun acuan oleh seluruh anggota untuk bekerja lebih baik lagi guna membuat citra Polri semakin baik di mata masyarakat. 

"Anggota yang berprestasi Ini harus dijadikan contoh oleh anggota lainnya. Dengan diberikan penghargaan ini, telah menunjukkan bahwa sistem di organisasi terkait pemberian reward dan punishment telah berjalan dengan baik," pungkas Arsya. 


Diberitakan sebelumnya, rumah milik Sanimo di Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dirusak puluhan warga, Kamis (2/6/2022). Sanimo dituding memiliki ilmu santet yang menyasar salah satu warga.

Awalnya, warga yang berjumlah sekitar 50 orang datang hendak mengkonfirmasi terkait isu santet ke Sanimo.

Namun, karena emosi, ada salah satu warga yang memukul Sanimo hingga Sanimo melarikan diri dari rumahnya. 

Setelah itu, warga merusak rumah tersebut dengan melemparinya dengan batu. Tidak hanya itu, bagian belakang rumah itu juga dibakar.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Paiton, Iptu Maskur menyebut, saat kejadian Sanimo beserta keluarganya diamankan ke Mapolsek Paiton agar aman dari amukan warga. Diperkirakan, ada sekitar 50 orang yang terlibat dalam aksi pengrusakan itu. ig/fa

710

© . All Rights Reserved. Powered by beritakata.id